Tidak ada ideologi politik dan sistem
pemerintahan di dunia ini yang “religius”. Semuanya sekuler karena hasil
dari pemikiran dan interpretasi manusia. Baik teokrasi, demokrasi,
teo-demokrasi, komunisme, Pancasila, Negara Islam, khilafah, dlsb
semuanya adalah produk kebudayaan manusia yang profan, bukan ciptaan
Tuhan yang sakral. Tuhan jelas tidak mengurusi sistem
politik-ekonomi-pemerintahan. Dia juga tidak menggubris aneka ideologi.
Al-Qur’an dan kitab keagamaan bukan berbicara sebuah sistem yang baku
melainkan hanya prinsip-prinsip fundamental-universal kemanusiaan yang
sangat fleksibel atau tentang “etika berpolitik” dan bermasyarakat.
Jika ada juklak dan juknis tentang “Negara Islam” atau “Khilafah” dalam Al-Qur’an, tentunya Nabi Muhammad dan para sahabat akan mempraktekkan ini. Kenyataannya tidak. Keempat sahabat pengganti Nabi Muhammad (Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali) menggunakan aneka-ragam sistem politik-pemerintahan dan mekanisme pemilihan pemimpin yang berlainan (ada yang via penunjukan, musyawarah, komite pemilihan, dll). Sistem politik-pemerintahan model khilafah sendiri kan baru lahir sekitar 661 M setelah melalui perang sipil antar-umat Islam yang sangat memilukan. Pendiri Daulah Umayyah, Muawiyah Bin Abu Sofyan adalah seorang “warlord” yang sangat kejam.
Jika argumen bahwa khilafah itu adalah
sistem politik-pemerintahan islami karena “didukung” Al-Qur’an, maka
ideologi politik-ekonomi dan sistem pemerintahan yang lain seperti
"demokrasi" juga mendapat “restu” Al-Qur’an karena banyak ayat-ayat yang
berbicara tentang pentingnya musyawarah dan kedaulatan rakyat. Al-Qur’an
juga berbicara tentang larangan memonopoli peredaran kekayaan dan
distribusi sumber-sumber ekonomi pada orang dan kelompok tertentu saja
tetapi harus merata. Prinsip ini kan sebetulnya sangat “Marxis-Komunis”.
Jadi para cheerleaders sistem Khilafah,
hentikanlah klaim-klaim dan omong-kosong kalian. Apa yang selama ini
kalian lakukan hanyalah bentuk “pembodohan publik” yang sangat tidak
mendidik dan tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara
Sumber: Akun Facebook Prof Sumanto Al-Qurtuby
Brrti khilafah mulai khulafaur rasyidin hingga khilafah utsmani sekuler dong ya prof, ketimbang demokrasi platto cs(yang jelas jelas kafir).
ReplyDelete